KETAHANAN NASIONAL
KETAHANAN
NASIONAL
(LATAR BELAKANG, TUJUAN NASIONAL, FALSAFAH dan IDEOLOGI NEGARA)
Ketahanan Nasional
“Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan megatasi Ancaman, Gangguan, Hambatan, Tantangan (AGHT) baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri untuk menjamin identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapi tujuan nasionalnya.”
“Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan megatasi Ancaman, Gangguan, Hambatan, Tantangan (AGHT) baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri untuk menjamin identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapi tujuan nasionalnya.”
Ketahanan nasional adalah konsisi kehidupan nasional yang harus
diwujudkan, dengan pembinaan sejak dini, sinergik dan
kontinue, secara pribadi, keluarga, daerah dan nasional.
kontinue, secara pribadi, keluarga, daerah dan nasional.
Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, berdasarkan pemikiran geostrategis berupa : konsepsi yang
dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi geografis
Indonesia.
v LATAR BELAKANG KETAHANAN NASIONAL
I. LATAR BELAKANG
Sejak proklamasi 17 Agustus 1945, kehidupan bangsa Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang dapat membahayakan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti :
– Agresi Militer Belanda.
Sejak proklamasi 17 Agustus 1945, kehidupan bangsa Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang dapat membahayakan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti :
– Agresi Militer Belanda.
– Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan lain-lain.
– Ditinjau dari geopolitik dan geostrategis dengan posisi
geografis, potensi Sumber Daya Alam serta jumlah dan kemampuan penduduk, telah
menempatkan bangsa Indonesia menjadi ajang persaingan dan perebutan negara-negara
besar, sehingga menimbulkan dampak negatif yang dapat membahayakan kelangsungan
dan eksistensi negara Indonesia.
Meskipun dihadapkan terhadap tantangan tersebut, NKRI tetap tegak berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, hal itu menunjukan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi Ancaman, Gangguan , Hambatan dan Tantangan (AGHT).
Negara Indonesia adalah negara hukum bukan berdasarkan kekuasaan belaka, dan kesemuannya ditunjukan untuk menjaga ketertiban seluruh masyarakat Indonesia.
Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai UUD 1945 sebagai konsutitusinya, dimana system pemerintahan negara tertuang di dalamnya.
Sehingga kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan Nasional yang didasari oleh :Pancasila sebagai landasan idiil.
– UUD 1945 sebagai landasan konstitusionil.
– Wawasan Nusantara sebagai landasan visional.
Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.
Meskipun dihadapkan terhadap tantangan tersebut, NKRI tetap tegak berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, hal itu menunjukan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi Ancaman, Gangguan , Hambatan dan Tantangan (AGHT).
Negara Indonesia adalah negara hukum bukan berdasarkan kekuasaan belaka, dan kesemuannya ditunjukan untuk menjaga ketertiban seluruh masyarakat Indonesia.
Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai UUD 1945 sebagai konsutitusinya, dimana system pemerintahan negara tertuang di dalamnya.
Sehingga kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan Nasional yang didasari oleh :Pancasila sebagai landasan idiil.
– UUD 1945 sebagai landasan konstitusionil.
– Wawasan Nusantara sebagai landasan visional.
Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.
II. DASAR PEMIKIRAN
Manusia Berbudaya
Manusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki naluri,
kemampuan berpikir, akal, dan ketrampilan, senantiasa berjuang mempertahankan
eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi baik
materil maupun spiritual.Oleh karena itu manusia berbudaya akan selalu
mengadakan hubungan-hubungan dengan :
– Tuhan = Dinamakan Agama.
– Cita-cita = Dinamakan Idiologi.
– Kekuasaan/kekuatan = Dinamakan Politik.
– Pemenuhan Kebutuhan = Dinamakan Ekonomi.
– Manusia = Dinamakan Sosial.
– Rasa Keindahan = Dinamakan Seni/Budaya
– Pemanfaatan Alam = Dinamakan IPTEK.
– Rasa Alam = Dinamakan Pertahanan dan Keamanan.
Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara
– Tuhan = Dinamakan Agama.
– Cita-cita = Dinamakan Idiologi.
– Kekuasaan/kekuatan = Dinamakan Politik.
– Pemenuhan Kebutuhan = Dinamakan Ekonomi.
– Manusia = Dinamakan Sosial.
– Rasa Keindahan = Dinamakan Seni/Budaya
– Pemanfaatan Alam = Dinamakan IPTEK.
– Rasa Alam = Dinamakan Pertahanan dan Keamanan.
Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara
Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena
sesuatu organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu
berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi
yang siap menghadapi
v TUJUAN NASIONAL
Tujuan ketahanan nasional pada dasarnya untuk menghadapi
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (AHTG). Jadi semakin kuat ketahanan
nasional suatu bangsa semakin dapat menjamin kelangsungan hidup atau survival
hidup suatu bangsa dan Negara.
Oleh karena itu, sekarang yang dibutuhkan adalah bagaimana membangun ketahanan nasional nasional secara bottom up approach melalui pembinaan tingkat ketahanan dari mulai ketahanan nasional, ketahanan daerah, ketahanan lingkungan, ketahanan keluarga dan ketahanan pribadi.
Dengan pembangunan ketahanan nasional melalui pendekatan dari bawah maka diharapkan dapat tercapai kondisi keamanan nasional yang menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dan sekaligus pelaksanaan pembangunan di berbagai daerah.
v FALSAFAH & IDEOLOGI NEGARA
Oleh karena itu, sekarang yang dibutuhkan adalah bagaimana membangun ketahanan nasional nasional secara bottom up approach melalui pembinaan tingkat ketahanan dari mulai ketahanan nasional, ketahanan daerah, ketahanan lingkungan, ketahanan keluarga dan ketahanan pribadi.
Dengan pembangunan ketahanan nasional melalui pendekatan dari bawah maka diharapkan dapat tercapai kondisi keamanan nasional yang menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dan sekaligus pelaksanaan pembangunan di berbagai daerah.
v FALSAFAH & IDEOLOGI NEGARA
I. FALSAFAH KETAHANAN NASIONAL
Falsafah dan ideology juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak
dari makna falsafah dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:
– Alinea pertama menyebutkan:
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh
sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Maknanya: Kemerdekaan adalah hak asasi manusia.
– Alinea kedua menyebutkan:
“dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada
saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil
dan makmur.”
Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
– Alinea ketiga menyebutkan:
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong
oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini Kemerdekaannya.”
Maknanya: bila Negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan
berbangsa dan bernegara harus mendapat ridlo Allah yang merupakan dorongan
spiritual.
– Alinea keempat menyebutkan:
“Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dan berdasarkan:”
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.
II. PENGARUH ASPEK IDEOLOGI
Ideologi adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan
ajaran yang memberikan motivasi.
Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang
dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai
yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan
kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah
dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
1. IDEOLOGI DUNIA
A. Liberalisme
(Individualisme)
(Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas
kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme
bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak
dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas
persetujuan dari yang bersangkutan.
Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu
kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak.
Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski
Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski
B. Komunisme
(ClassTheory)
(ClassTheory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas
lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh),
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh),
oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi
politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam
upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya, komunisme akan:
– Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan
tertentu serta
– menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
– Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
– Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
– Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
– menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
– Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
– Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
– Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
C. Paham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual
religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara
melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
2. IDEOLOGI PANCASILA
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari
nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang
bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai
yang terkandung didalamnya.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung
dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara
Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang
berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan
sebagai berikut:
– Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
– Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan
diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat,
bangsa, dan negara.
– Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan
ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan
bangsa dan kesatuan wilayah.
– Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh
masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.
– Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental
spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme
– Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan
cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain
Penjelasan ketahanan
nasional
Yang dimaksud dengan
ketahanan nasional adalah keuletan dan ketangguhan yang dapat mengembangkan
ketahanan atau kekuatan nasional dalam menghadapi berbagai macam hambatan,
tantangan dan ancaman yang berasal dari luar maupun dari dalam.
Atau definisi dari ketahanan
nasional yaitu kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan maupun dibina
secara berkelanjutan. Hal tersebut dimulai dari lingkungan keluarga,
masyarakat, bangsa dan juga negara dengan keuletan serta ketangguhan sehingga
mampu mengembangkan kekuatan nasional.
Ketahanan nasional
sangatlah penting bagi suatu bangsa dan negara khususnya negara kita Indonesia.
Karena setiap bangsa memiliki cita-citanya masing-masing. Dalam prosesnya pasti
suatu bangsa akan mengahadapi berbagai macam persoalan, tantangan dan hambatan
yang perlu diatasi. Jadi suatu bangsa harus memiliki keuletan, kekuatan dan
ketangguhan untuk menghadapinya.
B. Asas ketahanan
nasional Negara Indonesia
Asas ketahanan
nasional negara Indonesia yaitu tata laku yang didasari dengan nilai-nilai
hukum, tersusun di dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan wawasan
nasional. Yang penjelasannya dibawah ini:
a. Asas kesejahteraan
& keamanan.
Kesejahteraan dan
keamanan dapat dibedakan akan tetapi tidak dapat dipisahkan. Kesejahteraan dan
keamanan merupakan kebutuhan masyarakat yang mendasar dan esensial, baik itu
secara perorangan maupun kelompok di dalam kehidupan yang bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu kesejahteraan dan keamanan keduanya
harus sama-sama tidak boleh diabaikan, karena merupakan parameter tingkat dari
ketahanan nasional bangsa dan negara.
b. Asas komprehensif
integral / menyeluruh terpadu.
Jadi ketahanan
nasional mencakup ketahanan semua aspek kehidupan bangsa secara utuh,
menyeluruh, terpadu, serasi dan selaras dari semua aspek dalam kehidupan
yang bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Asas mawas ke dalam
& mawas ke luar.
Ketahanan nasional
sudah pasti akan berinteraksi dengan lingkungan eksternal atau luar. Sehingga
pada proses interaksi ini akan menimbulkan dampak yang baik dan dampak yang
tidak baik bagi kehidupan bangsa, jadi diperlukan sikap mawas ke dalam dan
keluar. Mawas ke dalam tujuannya untuk menumbuhkan hakikat, sifat maupun
kondisi kehidupan nasional. Sedangkan mawas ke luar bertujuan untuk
mengantisipasi sekaligus berperan dalam menghadapi dan mengatasi dampak
yang berasal dari luar negri.
d. Asas kekeluargaan.
Asas kekeluargaan di
dalamnya mengandung keadilan, kebersamaan, kearifan, kesamaan, gotong-rotong,
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan yang bermasyarakat,
berbangsa maupun bernegara.
Baca juga: Pengertian negara dan unsur-unsurnya lengkap.
C. Sifat ketahanan
nasional
Ketahanan nasional
memiliki sifat yang berasal dari nilai-nilai yang terkandung dalam
landasan dan juga asas-asasnya, yang diantaranya:
a. Mandiri.
Kemandirian menjadi salah
satu syarat supaya dapat menjalin kerja sama dengan negara-negara lain.
Tujuannya supaya bisa mendapatkan hal-hal yang dianggap saling menguntungkan
satu sama-lain di dalam perkembangan global.
b. Dinamis.
Sesuatu yang ada di
dunia selalau berubah-ubah, jadi ketahanan nasional-pun tidak tetap tapi dapat
berubah-ubah bisa meningkat maupun menurun. Oleh sebab itu usaha untuk
meningkatkan ketahanan nasional harus selalau diutamakan, dengan tujuan untuk
mengembangkan kondisi kehidupan nasional supaya lebih baik lagi.
c. Wibawa.
Semakin tinggi tingkat
ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi juga kewibawaan nasional. Sehingga
akan semakin tinggi daya tangkal yang dimiliki bangsa Indonesia terhadap dampak
negatif yang berasal dari dalam negri maupun dari luar negri.
d. Konsultasi &
kerjasama.
Konsep ketahanan
nasional memiliki sikap yang konsultatif, kerjasama, saling menghargai, saling
menghormati dan mengandalkan pada kekuatan moral maupun pada kepribadian
bangsa.
D. Menjaga ketahanan
nasional
Ketahanan nasional
dipengaruhi oleh kestabilan bidang ekonomi, sosial-budaya, politik maupun
keamanan nasional. Kestabilan dan kekuatan perekonomian sangat dibutuhkan untuk
mewujudkan ketahanan nasional. Kekuatan pada bidang perekonomian dapat
terbentuk dengan adanya sistem maupun pelaksanaan yang baik, pada sektor
moneter dan riil dalam bentuk kebijakan yang dapat membangun. Tingkat
pendidikan pada masyarakat-pun sangat diperlukan untuk kekuatan perekonomian.
Karena pendidikan pada masyarakat dapat mencerdaskan bangsa, oleh karena itu
pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting supaya masyarakat memiliki
daya tahan dalam menghadapi setiap permasalahan dan memiliki kemampuan untuk
slalu berusaha kita menghadapihambatan dan tantangan.
Kestabilan politik
sangat dibutuhkan untuk menciptakan ketahanan nasional. Oleh sebab itu dukungan
yang kuat dari pemerintah, pemerintah yang bersih dan demokrasi yang sehat
sangat diperlukan untuk mewujudkan ketahanan nasional.
Lalu sistem pertahanan
dan keamanan nasional yang kuat, dijalankan dengan baik dan benar dengan
keberpihakan pada kepentingan seluruh masyarakat sangat diperlukan untuk
memberi rasa aman, sehingga masyarakat dapat menjalankan kegiatan ekonomi yang
nantinya dapat mewujudkan ketahanan nasional.
Dan dengan ideologi
yang jelas dan kuat, maka bangsa akan memiliki tujuan yang sama dalam menjaga
ketahanan nasional. Ideologi yang dimaksud disini yaitu ideologi Pancasila.
Demikian
tulisan tentang pengertian ketahanan nasional, semoga penjelasan ini
dapat bermanfaat. Jika kamu menemukan kesalahan dalam tulisan ini mohon
dimaafkan dan kami ucapkan banyak terimakasih karena sudah membaca tulisan ini.
Dalam mempertahankan
suatu keutuhan negara diperlukan pemahaman terlebih dahulu mengenai pengertian
tentang ketahan nasional sendiri berikut dengan asas-asas dan sifat-sifat dari
ketahanan nasional itu sendiri. Asas-asas ketahanan nasional tadi disebutkan
terdiri dari Asas Kesejahteraan dan Keamanan dimana dapat dibedakan tetapi
tidak dapat dipisahkan karena keduanya juga merupakan suatu kebutuhan dari
manusia yang benar-benar mendasar dan esensial, baik bagi perorangan maupun
dalam kelompok di kehidupan bermasyarakat, lalu ada Asas Komperehensif Integral
atau menyeluruh terpadu dimana dalam setiap sistem ketahanan nasional mencakup
segenap aspek kehidupan bangsa baik secara utuh maupun secara menyeluruh
terpadu dalam membentuk wujud persatuan dan perpaduan yang seimbang.
Asas Mawas ke dalam
dan mawas ke luar terbagi menjadi dua bagian, mawas ke dalam artinya, mawas ini
bertujuan untuk menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri terjadi berdasarkan nilai-nilai dari kemandirian yang proporsional
untuk meningkatkan kualitas derajat dan kemandirian bangsa yang ulet dan
tangguh. Mawas ke luar sendiri adalah mawas yang bertujuan agar dapat
mengantisipasi dan ikut berperan serta dalam menghadapi dan mengatasi dampak
lingkungan yang strategis luar negeri, serta untuk menerima kenyataan bahwa
adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional, dan Asas
Kekeluargaan dimana asas ini mengandung nilai-nilai keadilan, kearifan,
kebersamaan, tanggung jawab, gotong-royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab
dalam kehidupannya yang bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam ketahanan
nasional biasanya membawa suatu pengaruh atau sikap yang timbul dari para
pelaku yang bersedia untuk melaksanakan ketahanan nasional ini sendiri.
Ketahanan nasional sendiri dalam mewujudkan hal ini, memiliki beberapa aspek
yang timbul dari asas-asas yang telah dilakukan oleh setiap bangsa. Pengaruh
dari aspek ketahanan nasional ini dapat menentukan nasib dari suatu negara
sendiri, aspek ini datang dari bagaimana cara kita untuk mempertahankan sebuah
negara tanpa adanya gugatan atau ancaman yang sewaktu-waktu timbul dengan
sendirinya baik ancaman luar maupun ancaman dari dalam negara sendiri. Untuk
itu, sangat diperlukan bagi warga negara sendiri untuk sadar diri dan mau
bekerja sama dalam mempertahankan negaranya agar tidak terjadi hal-hal yang
diinginkan, baik itu hal kecil maupun hal yang besar. Dalam hal ini, akan
dijelaskan pengaruh apa saja yang ditimbulkan oleh suatu negara akibat
ketahanan nasional yang diperbuat.
- 1. Pengaruh
Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Dalam rangka untuk
mewujudkan suatu pemahaman dan pembinaan dari tata kehidupan nasional itu,
sangatlah diperlukan beberapa penyerderhanaan tertentu dari berbagai aspek
kehidupan nasional dalam bentuk model yang merupakan hasil pemetaan dari
keadaan nyata, melalui suatu kesepakatan dari hasil analisa mendalam yang
dilandasi teori hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan manusia/masyarakat
dan dengan lingkungan.
Berdasarkan pemahaman
tentang hubungan tersebut diperoleh gambaran bahwa konsepsi ketahanan nasional
akan menyangkut hubungan antar-aspek yang mendukung kehidupan yaitu:
- Aspek yang berkaitan dengan
alamiah bersifat statis meliputi aspek geografi, kependudukan, dan sumber
daya alam.
- Aspek yang berkaitan dengan
sosial bersifat dinamis meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam
- Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu
sistem nilai, merupakan kebulatan suatu ajaran yang memberikan motivasi. Dalam
ideologi juga dijelaskan bahwa dalam ideologi terkandung suatu konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Kemampuan suatu ideologi
tergantung pada serangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta
menjamin segala bentuk dan aspek kehidupan manusia baik sebagai perseorangan
maupun sebagai anggota masyarakat.
- Pengaruh Aspek Politik
Politik berasal dari
kata “politics” dan/ atau “policy” yang artinya berbicara politik
akan mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) atau juga tentang kebijaksanaan.
Pemahaman ini berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan
policy sehingga kita menganut satu pemahaman yaitu politik.
Hubungan ini tercermin
dalam suatu fungsi pemerintahan negara sebagai penentu kebijaksanaan serta
aspirasi dan tuntutan masyarakat sebagai tujuan yang memang ingin diwujudkan
sehingga kebijaksanaan pemerintah negara itu haruslah serasi dan selaras dengan
keinginan dan aspirasi masyarakat itu sendiri.
- Pengaruh Aspek Ekonomi
Perekonomian merupakan
salah satu aspek dari kehidupan nasional yang memang berkaitan erat dengan suatu
pemenuhan kebutuhan bagi setiap masyarakatnya yang ada di dalamnya, mmeliputi
produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa. Untuk meningaktan taraf
kehidupan masyarakat secara individu mauun kelompok serta cara-cara yang
dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
Sistem perekonomian
yang dianut oleh suatu negara dapat memberi corak dan warna terhadap suatu
kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian liberal dengan
orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh yang
datang dari luar. Pada sisi lain, sistem perekonomian sosialis dengan sifat
perencanaan dan pengendalian penuh oleh pemerintah, kurang peka terhadap
pengaruh dari luar.
- Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Istilah dalam sosial
budaya sendiri mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia yaitu segi
sosial dimana manusi demi kelangsungan hidupnya harus mengadakan kerjasama
dengan manusia lainnya. Sementara itu, segi budaya merupakan keseluruhan dari
tata nilai yang manifestasinya tampak dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku
yang terlembagakan.
Pengertian sosial pada
hakikatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan
bersosialisasi yang mengandung nilai-nilai solidaritas yang menumbuhkan
gagasan-gagasan utama serta kekuatan sebagai pendukung penggerak kehidupan.
Masyarakat budaya membentuk suatu pola budaya sekitar satu atau beberapa fokus
budaya yang dapat berupa nilai dan norma religius, ekonomis atau nilai sosial
kultural lain, seperti misalnya ideologi modern, ilmu pengetahuan, dan
teknologi.
- 2. Keberhasilan
Ketahanan Nasional Indonesia
Kondisi kehidupan
nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang mencakup aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, sehingga ketahanan
nasional adalah kondisi yang memang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh
landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan
visional Wawasan Nasional. Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional
sangat diperlukan kesadaran untuk setiap warga negara, yaitu:
- Memiliki semangat perjuangan
bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa keuletan dan
ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman,
gangguan, tantangan, dan hambatan yang datang dari dalam maupun luar.
- Sadar dan perduli terhadap
pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politk, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia baik
secara individu maupun kelompok dapat mengliminir hal tersebut.
Apabila setiap warga
negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa dan sadar perduli terhadap
pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta dapat
mengliminir pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan dari
pertahanan nasional Indonesia itu sendiri.
Dalam mempertahankan
suatu keutuhan negara diperlukan pemahaman terlebih dahulu mengenai pengertian
tentang ketahan nasional sendiri berikut dengan asas-asas dan sifat-sifat dari
ketahanan nasional itu sendiri. Asas-asas ketahanan nasional tadi disebutkan
terdiri dari Asas Kesejahteraan dan Keamanan dimana dapat dibedakan tetapi
tidak dapat dipisahkan karena keduanya juga merupakan suatu kebutuhan dari
manusia yang benar-benar mendasar dan esensial, baik bagi perorangan maupun
dalam kelompok di kehidupan bermasyarakat, lalu ada Asas Komperehensif Integral
atau menyeluruh terpadu dimana dalam setiap sistem ketahanan nasional mencakup
segenap aspek kehidupan bangsa baik secara utuh maupun secara menyeluruh
terpadu dalam membentuk wujud persatuan dan perpaduan yang seimbang.
Asas Mawas ke dalam
dan mawas ke luar terbagi menjadi dua bagian, mawas ke dalam artinya, mawas ini
bertujuan untuk menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri terjadi berdasarkan nilai-nilai dari kemandirian yang proporsional
untuk meningkatkan kualitas derajat dan kemandirian bangsa yang ulet dan
tangguh. Mawas ke luar sendiri adalah mawas yang bertujuan agar dapat
mengantisipasi dan ikut berperan serta dalam menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan
yang strategis luar negeri, serta untuk menerima kenyataan bahwa adanya saling
interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional, dan Asas Kekeluargaan
dimana asas ini mengandung nilai-nilai keadilan, kearifan, kebersamaan,
tanggung jawab, gotong-royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam
kehidupannya yang bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam ketahanan
nasional biasanya membawa suatu pengaruh atau sikap yang timbul dari para
pelaku yang bersedia untuk melaksanakan ketahanan nasional ini sendiri.
Ketahanan nasional sendiri dalam mewujudkan hal ini, memiliki beberapa aspek
yang timbul dari asas-asas yang telah dilakukan oleh setiap bangsa. Pengaruh
dari aspek ketahanan nasional ini dapat menentukan nasib dari suatu negara
sendiri, aspek ini datang dari bagaimana cara kita untuk mempertahankan sebuah
negara tanpa adanya gugatan atau ancaman yang sewaktu-waktu timbul dengan
sendirinya baik ancaman luar maupun ancaman dari dalam negara sendiri. Untuk
itu, sangat diperlukan bagi warga negara sendiri untuk sadar diri dan mau
bekerja sama dalam mempertahankan negaranya agar tidak terjadi hal-hal yang
diinginkan, baik itu hal kecil maupun hal yang besar. Dalam hal ini, akan
dijelaskan pengaruh apa saja yang ditimbulkan oleh suatu negara akibat
ketahanan nasional yang diperbuat.
- 1. Pengaruh
Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Dalam rangka untuk
mewujudkan suatu pemahaman dan pembinaan dari tata kehidupan nasional itu,
sangatlah diperlukan beberapa penyerderhanaan tertentu dari berbagai aspek
kehidupan nasional dalam bentuk model yang merupakan hasil pemetaan dari
keadaan nyata, melalui suatu kesepakatan dari hasil analisa mendalam yang
dilandasi teori hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan manusia/masyarakat
dan dengan lingkungan.
Berdasarkan pemahaman
tentang hubungan tersebut diperoleh gambaran bahwa konsepsi ketahanan nasional
akan menyangkut hubungan antar-aspek yang mendukung kehidupan yaitu:
- Aspek yang berkaitan dengan
alamiah bersifat statis meliputi aspek geografi, kependudukan, dan sumber
daya alam.
- Aspek yang berkaitan dengan
sosial bersifat dinamis meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam
- Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu
sistem nilai, merupakan kebulatan suatu ajaran yang memberikan motivasi. Dalam
ideologi juga dijelaskan bahwa dalam ideologi terkandung suatu konsep dasar
tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Kemampuan suatu
ideologi tergantung pada serangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat
memenuhi serta menjamin segala bentuk dan aspek kehidupan manusia baik sebagai
perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat.
- Pengaruh Aspek Politik
Politik berasal dari
kata “politics” dan/ atau “policy” yang artinya berbicara politik
akan mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) atau juga tentang kebijaksanaan.
Pemahaman ini berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan
policy sehingga kita menganut satu pemahaman yaitu politik.
Hubungan ini tercermin
dalam suatu fungsi pemerintahan negara sebagai penentu kebijaksanaan serta
aspirasi dan tuntutan masyarakat sebagai tujuan yang memang ingin diwujudkan
sehingga kebijaksanaan pemerintah negara itu haruslah serasi dan selaras dengan
keinginan dan aspirasi masyarakat itu sendiri.
- Pengaruh Aspek Ekonomi
Perekonomian merupakan
salah satu aspek dari kehidupan nasional yang memang berkaitan erat dengan
suatu pemenuhan kebutuhan bagi setiap masyarakatnya yang ada di dalamnya,
mmeliputi produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa. Untuk
meningaktan taraf kehidupan masyarakat secara individu mauun kelompok serta
cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya.
Sistem perekonomian
yang dianut oleh suatu negara dapat memberi corak dan warna terhadap suatu
kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian liberal dengan
orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh yang
datang dari luar. Pada sisi lain, sistem perekonomian sosialis dengan sifat
perencanaan dan pengendalian penuh oleh pemerintah, kurang peka terhadap
pengaruh dari luar.
- Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Istilah dalam sosial
budaya sendiri mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia yaitu segi
sosial dimana manusi demi kelangsungan hidupnya harus mengadakan kerjasama
dengan manusia lainnya. Sementara itu, segi budaya merupakan keseluruhan dari
tata nilai yang manifestasinya tampak dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku
yang terlembagakan.
Pengertian sosial pada
hakikatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan
bersosialisasi yang mengandung nilai-nilai solidaritas yang menumbuhkan
gagasan-gagasan utama serta kekuatan sebagai pendukung penggerak kehidupan.
Masyarakat budaya membentuk suatu pola budaya sekitar satu atau beberapa fokus
budaya yang dapat berupa nilai dan norma religius, ekonomis atau nilai sosial
kultural lain, seperti misalnya ideologi modern, ilmu pengetahuan, dan
teknologi.
- 2. Keberhasilan
Ketahanan Nasional Indonesia
Kondisi kehidupan
nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang mencakup aspek ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, sehingga ketahanan
nasional adalah kondisi yang memang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh
landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan
visional Wawasan Nasional. Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional
sangat diperlukan kesadaran untuk setiap warga negara, yaitu:
- Memiliki semangat perjuangan
bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa keuletan dan
ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman,
gangguan, tantangan, dan hambatan yang datang dari dalam maupun luar.
- Sadar dan perduli terhadap
pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politk, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia baik
secara individu maupun kelompok dapat mengliminir hal tersebut.
Apabila setiap warga
negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa dan sadar perduli terhadap
pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta dapat
mengliminir pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan dari
pertahanan nasional Indonesia itu sendiri.
Referensi ;
http://www.pengertianku.net/2016/01/pengertian-ketahanan-nasional-secara-ringkas-dan-jelas.html
https://larasatikusumarizky.wordpress.com/2015/06/10/pengaruh-aspek-aspek-ketahanan-nasional-terhadap-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/
https://adityaramadhanim.wordpress.com/2013/05/06/ketahanan-nasional-latar-belakang-tujuan-nasional-falsafah-ideologi-negara/
Komentar
Posting Komentar